Daulat Rempah Harus Terlaksana
Ayo kembali ke sawah
Tanam padi, jagung dan buah
Kita mulai dari bawah
Tanam sayur dan rempah-rempah
Kutipan di atas merupakan penggalan lirik dari lagu bergenre Reggae. Lagu itu terdengar dari pengeras suara di sebuah tempat di Desa Canggu, Kecamatan Badas. Sebuah tempat yang menjadi markas para seniman dan musisi. Nama lagunya adalah “Daulat Rempah”. Dibuat oleh Den Basito.
Dari luar, bangunan utama markas terlihat seperti gudang. Gerbang besi menjulang tinggi. Namun begitu memasuki suasana seperti taman, Anda bisa langsung merasakannya. Kantong-kantong biji jahe berjejer rapi. Berjalan melewati ruangan tempat para seniman berkumpul. Sore itu, sekitar pukul 15.00. WIB, Den Basito duduk di atas lincak kayu. Di luar, matahari masih hangat, meski sudah mulai condong ke barat. Udara juga terasa agak pengap. Rambut gimbal Musisi itu diikat menjadi satu. Berikan ruang untuk tubuhnya supaya tertepa angin. Tubuhnya dibalut kaos singlet hitam dipadukan dengan celana jeans abu-abu yang dipotong.
“Lagu yang mana, yang ini atau yang itu? Yang ini spesial,” ujarnya sembari terpingkal, saat diminta menendangkan salah satu lagu ciptaannya. “Ya minimal ada red label satu lah yah” Lanjutnya.
Dari luar, penampilan Den Basito terlihat berantakan. Tapi jangan salah, dia sangat ramah.”penampilan ini hanya pura-pura belaka” tegasnya sambil tertawa.
Den Basito juga seorang musisi yang produktif. Salah satu ciptaannya adalah ‘Daulat Rempah’, sebuah lagu yang menyiratkan pesan bahwa sebagai seorang warga nusantara, seharusnya kita bisa melestarikan rempah-rempah yang kaya akan manfaat.
Entah, kapanpun tiu, yang pasti secepatnya, Daulat Rempah harus terlaksana.
Tuliskan Komentar